Translate

Sunday, October 23, 2016

Parto Kelir, Mbak Yun dan Problemnya (Dalan Anyar)


Aku terbangun dari tidur siangku gara-gara pertengkaran hebat Parto Kelir yang lagi istirahat siang pulang ke rumahnya. Mbak Yun terlihat ganas tapi cantik seperti biasanya, membentak dan menuding ke wajah suaminya itu. TKP-nya di halaman rumahku.  Si Billy, anaknya Parto Kelir dan Mbak Yun yang baru kelas tiga SD dengan ciri khas  rambut kliwir mburi, malah nyantai banget. Bersama teman-temannya yang pulang cepat dari sekolah gara-gara gurunya mau demo minta kejelasan nasibnya sebagai guru wiyata yang terlunta-lunta, asyik nonton dan nyorakin nambah semangat yang lagi bertengkar. Mereka pikir ini mungkin semacam sinetron yang sering mereka tonton. Ini mungkin sisi baiknya tontonan televisi jaman sekarang. Mereka terbiasa melihat pertengkaran. Sayangnya sekarang ini di depan rumahku tidak ada KPI yang biasanya main sensor.

Parto Kelir cuma pakai kolor biru dengan perut yang membuncit kebanyakan ciu. Kumisnya terlihat semakin menebal mirip kumis polisi india berlawanan dengan rambut di kepalanya

Monday, October 17, 2016

Mau tak Mau (Mengingat Riko)


Mengingat Riko,
Mau tak mau aku harus mengingat kematian
Tentang pemakamannya di senja yang muram
Bertanya-tanya, senja semacam inikah
yang membuat seorang Subagio Sastrowardoyo
begitu patah hati, begitu menghindari.

Mengingat Riko,
Mau tak mau aku harus mengingat kepedihan
Mengapa tak aku atau kaumku saja yang pergi lebih dulu
Yang sudah begitu sinis berhadapan dengan dunia
Yang sudah terlalu banyak kehilangan gairah pada kehidupan
Begitu lelah, begitu merindukan pertemuan dengan Tuhan.


Mengingat Riko,
Mau tak mau aku harus mengingat kesakitan
Kurus kering di kursi rodanya, nyeri menjalar dari kanker di kaki
yang sudah tinggal kulit dan tulang dimakan keadaan
Tapi harapnya begitu tegak kembali menapak
Begitu riang, penuh keyakinan

Mengingat Riko,
Mau tak mau aku harus mengingat ketabahan
Senyum terakhirnya begitu menguatkan
Sempurnalah sudah semua perjalanan
Riko temukan bait terakhir seperti  Rendra
Tulisan yang begitu mendewasakan
"Aku Cinta Kau, Tuhan ..."


Selamat malam lagi, Riko
Apa kabar? Kita ketemu lagi di doa untukmu ya...
Berlarilah lagi di taman lapang Tuhan yang begitu kau cintai
(Riko, dalam kenangan. Teman, Saudara, adik, dan sahabat kami tercinta.. #BFF)