#Bisma Dan Dewi Amba
( Cinta di antara sekat janji.. )
( Cinta di antara sekat janji.. )
Kalo kemarin bicara tentang Rahwana maka sekarang sedikit bicara tentang Bisma. Menurut saya pribadi inilah lelaki terhebat nomor dua setelah Rahwana dalam dunia pewayangan.
Bagi sebagian orang Bisma itu dianggap cuma sebagai mesin perang gak ada romantis-romantisnya semacam Chuck Norris lah karena terkenalnya emang perang terus. Putra Gangga dan Sentanu ini memang selibat, gak menikah tapi bukan berarti gak punya hati dan kisah cinta lho.
Apakah ada kisah cinta lain serumit, sedalam dan setragis Maharesi Bisma dan Dewi Amba??? saya meragukannya...
Mungkin versi ini yang terbaik, setidaknya menurut saya. Cerita singkatnya gini, Ayah Bisma, Raja sentanu itu sedang puber ke-3 jatuh cinta pada seorang gadis bernama Dewi Setyawati. Tapi Dewi Setyawati hanya mau menikah dengan syarat anaknya lah yang kelak harus menjadi pewaris tahta. Sentanu galau, soalnya dia sayang banget pada Bisma dan sudah menjanjikan tahta kerajaan nanti Bisma lah pewarisnya. Awalnya Bisma gak tau alasan galau bapaknya itu apa, sampai akhirnya dia menyelidiki dan mendapatkan berita tentang sumber kegalauan bapaknya. Bisma pun mendatangi Dewi Setyawati. Di depan Setyawati, Bisma putra Dewi Gangga bersumpah selibat (tidak akan menikah seumur hidup ) demi kebahagiaan ayahnya dan kemudian mendapatkan anugerah dari dewa hanya bisa mati saat dia ingin mati. Bahkan tangan sang dewa kematian Yamadipati tak bisa menyentuhnya.
Alasan dia selibat pun demi baktinya sebagai anak dan rasa nasionalisme supernya pada negaranya. Dia gak ingin ada pertentangan dan perpecahan di keluarganya karena syarat yang diminta dari calon istri ayahnya kelak anak dari Sentanu dan Setyawati lah yang harus menjadi pewaris tahta. Tak akan ada juga Bisma junior atau keturunannya yang bisa jadi bibit permusuhan ke depan Bisma itu Super kuat, super tampan tapi nyaris gak punya nafsu pribadi untuk berkuasa. Kepentingan negara dan keluarga di atas kepentingan pribadinya. Rasa ngalah dan ngemongnya tinggi. Nama Bisma pun artinya adalah dia yang sumpahnya sangat luar biasa. Dia juga lah Saksi hidup sejarah panjang Baratayudha. Hidup di beberapa jaman karena berkah dari immortalnya yang diberikan dewa padanya sebagai kompensasi sumpah selibatnya.
Kisah cinta Amba dan Bisma berawal saat dia mencarikan istri untuk adik tirinya (Wicitrawirya, ayah dari Pandu dan Destarata. Pandu yang menurunkan Pandawa dan Destarata yang menurunkan Kurawa). Dia mendapatkan Amba, Ambika dan Ambalika pada sebuah sayembara. Sebuah kesialan juga, Amba sebenarnya sudah memiliki kekasih bernama Salwa dan adik tirinya tidak bisa menerima Amba sebagai istrinya sebagai kode etik ksatria. Prabu Salwa kekasih Amba sebenarnya sudah berusaha merebut Amba saat Bisma dalam perjalanan membawa ketiga putri itu ke negaranya tapi siapa yang bisa mengalahkan Bisma, ksatria terkuat di jamannya. Salwa kalah, Telak.
Setelah adik tirinya tidak bisa menerima Amba maka Bisma membawa Amba ke Salwa tapi ditolak karena Salwa sudah merasa kalah. Demi gengsi dan kode etik, salwa menolaknya, gentle jugak dunia wayang kan Amba benar-benar menjadi wanita tanpa status, ditolak semua pihak. Dalam perihnya dia meminta pertanggungjawaban Bisma. Sebenarnya Bisma pun jatuh hati pada Amba tapi dia terikat sumpahnya. Bisma tetap teguh menolak. Amba selalu mengikuti Bisma kemanapun dia pergi karena Amba pun sebenarnya jatuh cinta kepada Bisma.
Sampai akhirnya kematian Amba datang tidak sengaja, Saat mendekat kepada Bisma dan memintanya untuk menerimanya sebagai istri, Bisma mencoba menakut-nakutinya untuk tidak mendekat padanya. Anak panah yang sebenarnya hanya untuk menakut-nakuti tanpa sengaja terlepas ke dada Amba. Dalam pelukan Bisma disertai pengakuan Bisma bahwa dia pun sebenarnya jatuh cinta pada Amba tapi terhalang sumpah selibatnya. Amba berjanji akan reinkarnasi untuk menjemput ajal Bisma agar bisa bersatu di alam yg lain. Bisma pun menyanggupinya, kelak dia akan pasrah melepas nyawanya di anak panah yang dilepas titisan Amba. Hanya dua alasan kenapa Bisma belum mau mati selama beratus tahun. Ingin memastikan negaranya punya pewaris yang bisa menjaga kejayaan dan menunggu titisan Amba menjemputnya.
Bisma yang immortal hanya akan mati di tangan titisan Amba. Waktu berlalu, beberapa generasi telah dilaluinya sampai suatu takdir perang saudara Baratayudha datang. Bisma yang terikat sumpahnya akan selalu membela Hastinapura berhadapan dengan Pandawa. Dia secara fisik membela Kurawa tapi hatinya di Pandawa karena dia tahu siapa yang benar tapi dia terikat janji setianya pada negaranya. Di masa itu Dewi Amba menitis pada Srikandi yang berada di pihak Pandawa. Berhari-hari perang hebat berlangsung sampai tiba saatnya takdir mempertemukan mereka.
Di suatu malam Bisma berjalan-jalan sendirian di medan tempur Kurusetra. Dia melihat roh ibunya, Dewi Gangga. Sang ibu berkata "Aku ingin membersihkan tempat tidurmu besok di medan laga.." Sadarlah Bisma saatnya sudah datang. Esoknya Bisma bertemu Srikandi, ada perih, haru dan rindu saat dia melihat sosok Amba di diri srikandi. Semua kekuatannya dia lepaskan, pasrah dihantam anak panah Srikandi.
Setelahnya Bisma terkapar tapi belum mati. Dia meminta dibuatkan ranjang di Kurusetra. Kurawa membawakan ranjang mewah tapi ditolak kemudian Arjuna membuatkan ranjang dari ratusan anak panah. Bisma pun terkulai di atasnya. Tak ada ranjang seindah anak panah bagi ksatria seperti Bisma, sebuah kesempurnaan bagi veteran perang untuk mati di medan laga menjalankan dharmanya.
Permintaan Bisma saat itu cuma sederhana, minta diberi privasi dibiarkan sendiri di ranjang itu karena dia ingin tetap hidup sampai nanti selesai perang Baratayuda dan melihat endingnya. Bisma sekarat ditemani roh dua wanita yang paling dicintainya. Ibunya, Dewi Gangga serta kekasih satu-satunya dalam ratusan tahun kehidupannya, Dewi Amba.
Permintaan Bisma saat itu cuma sederhana, minta diberi privasi dibiarkan sendiri di ranjang itu karena dia ingin tetap hidup sampai nanti selesai perang Baratayuda dan melihat endingnya. Bisma sekarat ditemani roh dua wanita yang paling dicintainya. Ibunya, Dewi Gangga serta kekasih satu-satunya dalam ratusan tahun kehidupannya, Dewi Amba.
Sad but true.