Translate

Sunday, January 26, 2014

Bisma..dalam pelukan sukma Amba

Pic : Baccu.blogspot.com

Bisma..dalam pelukan sukma Amba

Pada sebuah ranjang di akhir perang Baratayudha di padang kurusetra. Detik-detik dimana Bisma berada di pelukan sukma Amba.

"Setelah kepergianmu, Nimas. Aku baik-baik saja, duniaku indah, hidupku bahagia. Semua berjalan sesuai yang aku rencanakan.. " Dalam perihnya menahan lara, Bisma memulai percakapan hatinya dengan Amba.

"Itu kan yang ingin kau dengar tentangku tanpamu, Nimas ... Tidak! Semua adalah kebalikannya. Aku tak pernah baik-baik saja. Duniaku tak lagi indah.. Aku bahkan sudah lupa apa itu bahagia.  Aku pun tak punya lagi rencana dalam hidupku. Semua hampa.. "

"Sejatinya aku sudah mati dalam hidup. Hanya terjebak di ragaku yang terikat sumpah janji pada ayahku dan negaraku. Semua tentang keinginan pribadiku sudah lepas. Selepas nafas terakhirmu di pangkuanku dulu, tangguhku pun lepas. Tak ada yang lebih kurindu selain menunggumu menjemput kematianku.. "

"Tetaplah hidup sampai aku menjemputmu..cintaku.. " Tanpa terasa air mata Bisma menetes dalam pangkuan Amba.

" Kata-kata itu, Nimas.. kata-kata terakhirmu dulu.. Kata-kata dari satu-satunya wanita yang selalu hidup dalam hatiku. Selalu terngiang di sanubariku. Menjadi tembok sandaranku di tiap malam sepi saat aku ingin mengakhiri hidupku.. Janjiku telah tuntas nimas.. bawa aku..bawa semua rasaku.. Untuk beratus tahun ini tak ada yg lebih kutunggu dari itu.. "

Berat rasanya menyelami hati seorang Bisma. Manusia hebat yang terlihat perkasa luarnya tapi penuh luka di sekujur hatinya.

No comments:

Post a Comment