Translate

Sunday, January 26, 2014

Duryudana.. Man On Fire

Pic Credit : 8lackhand.deviantart.com

 Duryudana   
( Man on Fire )

Kalo bicara tentang Duryudana maka pertama kali yg terngiang di benak saya adalah novel karya Abdul Muis di tahun 1928 yg judulnya "Salah Asuhan "

Sebelum lebih jauh bicara tentang karakter yg satu ini akan saya jawab sebuah pertanyaan dari seorang kawan " kenapa saya cenderung menulis karakter2 antagonis dan memutarbalikkan keadaan yg jahat menjadi kelihatan baik? " Alasan saya sebenarnya sederhana. Berdasar pengamatan saya kelebihan cerita2 wayang itu antara pihak2 yg bertikai selalu mempunyai dasar merasa benar dan hanya mencoba memperjuangkan haknya. Wayang jg sebenarnya adalah penggambaran sebuah karakter yg ternyata menurut pribadi saya sendiri sejahat2nya sebuah karakter ternyata punya sisi baiknya juga. Sebaik2nya karakter jg punya sisi jelek jg. Tak ada karakter yg sempurna. Saya hanya ingin adil mencoba memeperlihatkan sisi baik dan pembelaan kepada karakter jahat yg sebenarnya tidak seutuhnya jahat.Contoh salah satu karakter yg selalu dalam pencitraan baik tp punya sisi jahat itu Prabu Yudistira. Dia punya hobi judi main dadu Sampai2 pernah mempertaruhkan istri dan saudara2nya dan jangan lupa didalam yudistira ada raksasa Amral.

Back to Duryudana, Anak tertua dari Drestarata. Sulung dari Kurawa. Untuk singkatnya mari coba berpikir sudut pandang seorang Duryadana. Ada beberapa hal yg janggal baginya.

Ayahnya adalah anak tertua tp karena buta kemudian tidak bisa menjadi raja Astina dan digantikan adiknya pandu yg merupakan ayah dari pandawa. bagi Duryudana ayahnyalah yg harusnya paling berhak menjadi raja. Sebagai anak tertua dg 99 adik dan seorang ayah yg buta dia merasa harus memperjuangkan haknya dan keluarganya.

Salah asuhan kah dia? memang Sengkuni yg merupakan pamannya lah yg setiap hari sejak kecil yg menjejalkan ke pikirannya tentang hak2nya itu tapi yg paling saya salahkan adalah ayahnya yg tidak bisa mendidiknya dengan benar. Susah jg sebenarnya mengkondisikan tentang posisi Duryudana karena kalo dipikir2 sengkuni jg gak salah memang ada hak2nya jg kan kalo ditelusuri.

Setau saya seorang Yudistira yg hanya memimpin 4 adik saja kerepotan dan sering di komplain lalu bagaimana seorang Duryudana yg punya 99 adik kok bisa tenang2 saja. Kalo logika saya berarti dia adalah kakak yg baik,adil dan penyayang kepada semua adiknya karena tak pernah ada cerita2 tentang komplain adik2nya bahkan mereka rela mati demi kakaknya itu.

Pada sebuah perlombaan panah,adipati karna yg waktu itu hanya seorang anak dari sais kereta istana dihina habis2an oleh pandawa karena bukan dari kasta ksatria. Siapa yg waktu itu menolong dan membela hargadiri seorang Karna? Bukan Yudistira yg katanya penuh kebijakan dan halus budi pekertinya tp seorang Duryudana yg membelanya habis2an dan mengangkatnya sebagai seorang adipati agar bisa masuk kasta ksatria. Walo mungkin hanya dlm kejadian itu keliatan sisi positif seorang Duryudana tp logika saya sekali lagi agak ekstrim. Mungkin saja seorang Duryudana itu seorang yg kurang begitu peduli dg kasta. Mungkin dia adalah pejuang persamaan hak di jaman itu. :)) Yang jelas sejak peristiwa itu Karna dan Duryudana menjadi Bloodbrother. di mata saya ini merupakan salah satu simbol persahabatan sejati di kisah mahabarata. Ironisnya kalo ditelusuri lagi Karna adalah anak pertama Dewi Kunti jd dia adalah sulung sebenarnya dari Pandawa.

Duryudana sebenarnya sadar pihaknya tidak mungkin menang bila melawan Pandawa tp Demi hak,harga diri,harkat dan martabatnya sebagai Kakak pertama, Ksatria kurawa, anak dari seorang yg sebenarnya paling berhak menjadi raja maka dia tetap siap perang. Duryudana nggak lemah2 amat lho dia salah satu yg bs 1 on 1 dg werkudoro. Hanya beda tipis kesaktiannya,kalo tanpa bantuan Kresna yg memberi tahu kelemahan duryudana ada di pahanya mungkin yg kalah waktu itu werkudoro. Duryudana saya kenang sebagai salah satu ksatria hebat apapun kata dunia. Salah satu karakter yg tak begitu peduli pula dg kata dunia yg ada hanya satu nyali.. Wani! demi hal yg dia yakini.

Kenapa saya kasih titel man on fire. Karena Duryudana bagi saya posisinya sejak lahir seperti diatas api.Sikon yg dia hadapi selalu susah, dewa pun tak pernah berpihak padanya. Mendapat beban yg berat,super beratnya seberat respek saya pada karakter Duryudana. Sedikit banyaknya I know how you feel bro Duryudana...

2 comments: